Senin, 19 April 2010

Adab dan Etika Dalam Jimak (Bersenggama)

Islam memperbolehkan pasangan suami istri memuaskan kebutuhan seksualnya selama dilakukan dengan benar, beradab, etis, sehat dan tidak berlebihan. Karena itu suami istri perlu mengindahkan adab dan etikanya supaya hubungan itu berlangsung sopan, menyenangkan dan memiliki muatan ibadah.

Lalu apa sajakah adab dan etika dalam bersenggama :

Pertama: Pengantin pria hendaknya meletakkan tangannya pada ubun-ubun isterinya seraya mendo’akan baginya. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Apabila salah seorang dari kamu menikahi wanita atau membeli seorang budak maka peganglah ubun-ubunnya lalu bacalah ‘basmalah’ serta do’akanlah dengan do’a berkah seraya mengucapkan: ‘Ya Allah, aku memohon kebaikannya dan kebaikan tabiatnya yang ia bawa. Dan aku berlindung dari kejelekannya dan kejelekan tabiat yang ia bawa.

Kedua: Hendaknya ia mengerjakan shalat sunnah dua raka’at bersama isterinya.

Ketiga: Bercumbu rayu dengan penuh kelembutan dan kemesraan. Misalnya dengan memberinya segelas air minum atau yang lainnya.

Keempat: Berdo’a sebelum jima’ (bersenggama), yaitu ketika seorang suami hendak menggauli isterinya, hendaklah ia membaca do’a:

“Dengan menyebut nama Allah, Ya Allah, jauhkanlah aku dari syaitan dan jauhkanlah syaitan dari anak yang akan Engkau karuniakan kepada kami.”

Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Maka, apabila Allah menetapkan lahirnya seorang anak dari hubungan antara keduanya, niscaya syaitan tidak akan membahayakannya selama-lamanya.

Kelima: Suami boleh menggauli isterinya dengan cara bagaimana pun yang disukainya asalkan pada kemaluannya.

Allah Ta’ala berfirman:

“Artinya : Isteri-Isterimu adalah ladang bagimu, maka datangi-lah ladangmu itu kapan saja dengan cara yang kamu sukai. Dan utamakanlah (yang baik) untuk dirimu. Bertaqwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu (kelak) akan menemui-Nya. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang yang beriman.” [Al-Baqarah : 223]

Dalam islam ada beberapa waktu yang baik untuk melakuakan senggama. Diantaranya :

  • Pada waktu malam Jumat, faedahnya agar dia lebih bisa mengendalikan nafsu dan pandangan.
  • Dilaksanakan pada waktu santai dan tidak dilakukan pada waktu lapar mautun kenyang.
  • Jangan dilaksanakan saat kondisi badan tidak fit atau kondisi emosi dalam keadaan setres.
  • Bersenggama waktu lewat tengah malam.

Ada adab dan etika dalam bersenggama dalam islam, namun dalam islam terdapat juga hal-hal yang dilarang dalam bersenggama.

Hal-hal yang dilarang dalam bersenggama diantaranya :

a. Tidak boleh bersenggama lewat dubur.

Sebagai sabda Rasullullah saw : Artinya : ''Dilaknati orang yang bersenggama dengan istri lewat duburnya.

Alasan mengapa tidak diperbolehkan bersenggama lewat dubur :

  1. Karena dubur adalah tempat pembuangan kotoran yang sangat riskan terhadap penyakit, sedang diperintahkan oleh Allah lewat farj (lubang kewanitaan).
  2. Allah mengharamkan bersenggama lewat dubur karena dapat mendatangkan kerugian yang akan diderita oleh soami-istri, baik faktor kesehata, fisik, mental maupun psikologi.
  3. Dari psikologis dan perasaan wanita akan kehilangan kenikmatan.
b. Bersenggama dengan istri dalam keadaan haid dan nifas.
Alasanya :
  1. Darah haid dan nifas merpakan darah kotor yang jika bertemu badan dapat menyebabkan penyakit.
  2. Haid merupakan suatu yang biasa bagi wanita, tapi seringkali menimbulkan rasa sakit, maka janganlah diganggu lebih-lebih dikumpuli.
  3. Senggama diwaktu istri sedang haid membawa bibit=bibit penyakit bisa masuk kesaluran kencing dan masuk ke kandung kemih dan saluran ginjal.
c. Bersenggama pada bulan Ramadhan.
Secara dasar hubungan suami istri itu syah dilakukan,tetapi karna dilakukan pada waktu bulan Ramadhan, maka dianggap mengotori dulan suci, maka wajib membayar denda atau kafarat yaitu : memerdekakan budak, atau berpuasa selama dua bulan berturut-turut, atau memberi 60 anak yatim.

d. Membantah jikalau suani mengajak sersenggama ataupun sebaliknya (dengan catatan masing-masing dalam keadaan sehat)


INFO :
DOA SEBELUM BERSETUBUH:
"Bismillah. Allaahumma jannibnaash syaithaa-na wa jannibish syaithaa-na maa razaqtanaa".

Artinya : Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami berdua (suami isteri) dari gangguan syaithan serta jauhkan pula syaithan itu dari apa saja yang Engkau rezqikan kepada kami.

NIAT MANDI JUNUB :
''Saya niat mandi wajib untuk menghilangkan hadats besar, fardlu karna Allah Ta'ala.''
Tata cara mandi junub :
  1. Seorang wanita mengambil airnya, kemudian berwudhu dan membaguskan wudhu’nya (dimulai dengan bagian yang kanan).
  2. Menyiramkan air ke atas kepalanya tiga kali.
  3. Menggosok-gosok kepalanya sehingga air sampai pada pangkal rambutnya.
  4. Mengguyurkan air ke badan dimulai dengan bagian yang kanan kemudian bagian yang kiri.
  5. Tidak wajib membuka jalinan rambut ketika mandi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar